d Pengadilan Allah Swt Yang Maha Adil e. Penimbangan amal manusia untuk mengetahui lebih berat amal baik atau amal buruk. Jawaban: E. Soal No. 16). Pernyataan yang merupakan perilaku orang yang beriman kepada hari akhir adalaha. Tidak merasa iri atas nikmat orang lain b. Dunia dan seluruh isinya merupakan tujuan akhir c. Tergiur oleh gemerlapnya dunia d.

إن الحمد لله وحده, نحمده و نستعينه و نستغفره ونتوب اليه ونعوذ بالله من شرور أنفسنا وسيئات أعمالنا من يهده الله فهو المهتد ومن يضلله فلن تجد له وليا مرشدا, أشهد أن لا اله الا الله وحده لا شريك له وأشهد أن محمدا عبده ورسوله بلغ الرسالة وأدى الأمانة ونصح للأمة وتركنا على المحجة البيضاء ليلها كنهارها لا يزيغ عنها الا هلك, اللهم صل وسلم على نبينا محمد وعلى آله وصحبه ومن دعا بدعوته الى يوم الدين. أما بعد, فيا عباد الله اوصيكم ونفسي الخاطئة المذنبة بتقوى الله وطاعته لعلكم تفلحون. وقال الله تعالى في محكم التنزيل بعد أعوذ بالله من الشيطان الرجيم يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ ال عمران 102 Kamu muslimin rahimakumullah… Pertama-tama, marilah kita tingkatkan kualitas taqwa kita pada Allah dengan berupaya maksimal melaksanakan apa saja perintah-Nya yang termaktub dalam Al-Qur’an dan juga Sunnah Rasul saw. Pada waktu yang sama kita dituntut pula untuk meninggalkan apa saja larangan Allah yang termaktub dalam Al-Qur’an dan juga Sunnah Rasul Saw. Hanya dengan cara itulah ketakqawaan kita mengalami peningkatan dan perbaikan…. Selanjutnya, shalawat dan salam mari kita bacakan untuk nabi Muhammad Saw sebagaimana perintah Allah dalam Al-Qur’an أعوذ بالله من الشيطان الرجيم إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا Sesungguhnya Allah dan malaikat-Nya bershalawat atas Nabi Muhammad Saw. Wahai orang-orang beriman, ucapkan shalawat dan salam atas Nabi Muhammad Saw. Al-Ahzab 56 Kaum Muslimin rahimakumullah…. Akhir-akhir ini berbagai kasus pengadilan yang tidak adil terbongkar di negeri berpenduduk Muslim mayoritasini. Keputusan-keputusan hukum yang tidak adil dan cenderung zalim. Mencuri tiga buah kakau, atau sebuah semangka atau tiga kg karet mentah bisa diganjar hukuman penjara beberapa tahun. Sedangkan koruptor milyaran dan triliyunan rupiah bebas melenggang di negeri ini tanpa tersentuh hukum sedikitpun. Mana kasus BLBI yang merugikan Negara lebih dari Rp 700 triliyun? Hilang sudah bak ditelan waktu. Sebab itu, tak heran jika masyarakat ragu akan keberhasilan DPR mengusut kasus Bank Century yang telah merugikan negara Rp triliyun. Sementara kasus Anggodo yang membuat mata puluhan juta rakyat ini terbelalak beberapa pekan lalu sudah tidak jelas juntrungannya. Akan begitu jugakah nasib kasus Bank Century? Allahu A’lam…. Negeri ini memang sudah kehilangan apa yang disebut dengan KEADILAN. Hukum itu hanya berlaku bagi rakyat kecil dan miskin, yang sebagian mereka melakukan tindakan kejahatan itu karena lapar, seperti kasus pencurian 3 kg karet mentah di Propinsi Banten itu. Atau seperti seorang sopir yang kedapatan membawa satu butir ekstasi yang kemudian dihukum 4 tahun penjara. Namun bagi Jaksa yang menggelapkan barang bukti berupa 343 butir ekstasi, Esther Tanak dan Dara Veranita, hanya mendapat ganjaran satu tahun penjara. Sungguh jauh dari KEADILAN. Sesungguhnya KEADILAN di negeri ini sudah sirna sejak lama. Bila KEADILAN sirna, pastilah kezaliman dan bertindak semena-mena yang meraja lela. Musibahnya lagi, kezaliman itu dilakukan oleh oknum penegak hukum itu sendiri. Ratusan dan mungkin ribuan kasus hukum lain yang belum terungkap media massa yang mengandung unsur kezaliman , khususnya sejak negeri ini merdeka fisik dari penjajah Belanda dan Jepang. Sebut saja kasus penggusuran tanah rakyat oleh para konglomerat untuk kepentingan bisnis mereka seperti pasar, mall, pabrik, gedung bertingkat, real estate, lapangan golf dan sebagainya. Atau penggusuran tanah masyarakat untuk kebun sawit atau pertambangan para pengusaha kelas kakap lainnya. Semuanya terjadi dengan leluasa tanpa ada penegakan hukum yang adil. Kalau ada anggota masyarakat yang berani bercerita kepada khalayak terkait kezaliman para pengusaha, seperi yang dilakukan Bu Prita Mulyasari terhadap RS OMNI Internasional, maka penjara dan dan denda Rp 204 juta adalah hukumannya. Belum lagi kasus kemiskinan dan busung lapar masyarakat sebagai akibat miss managemen pemerintah. Pada waktu yang sama, mereka hidup dengan fasilitas VIP dari uang dan kekayaan rakyat yang diambil dari berbagai sumber termasuk pajak yang dibayarkan. Demikian juga buruknya pelayanan masyarakat dan infrastruktur yang ada dan monopoli segelintir pengusaha, khususnya terkait kebutuhan pokok masyarakat sehingga membuat kehidupan ratusan juta rakyat semakin sulit dan tersiksa. Semua itu berjalan di hadapan mata penguasa dan para penegak hukum di negeri ini. Seakan kemiskinan itu hasil sebuah rekayasa. Yang lebih menyayat hati lagi, jika kasus hukum itu terkait dengan aktivitas dakwah dan keislaman, maka sudah dipastikan tidak akan ada KEADILAN dalam hukum negeri ini. Ambil misalnya pembantaian ratusan kaum Muslimin Tajung Priok Desember 1984. Sampai hari ini tidak ada tindakan hukum yang setimpal terhadap para pelakunya, kendati sebagian pelakunya sudah mati. Padahal kasus tersebut sudah diangap sebagai pelanggaran HAM berat. Demikian juga kasus lain seperti pembunuhan aktivis Munir dan beberapa orang yang ditembak mati begitu saja karena tuduhan terorisme belakangan ini. Pada zaman Orde Baru ada tuduhan subpersif. Zaman reformasi ada tuduhan terorisme dan makar. Tak ada anggota DPR, ulama, politisi, pengacara kondang yang protes kendati mereka dibunuh begitu saja tanpa melalui proses pengadilan dan hukum yang berlaku. Kata mereka, Negara ini adalah Negara hukum… Kaum Muslimin rahimakumullah….. Bila KEADILAN sudah sirna dalam suatu negeri dan pemerintahan, itulah tanda kuat negeri itu akan menghadapi kehancuran. Bisa kehancuran moral, kehancuran tatanan sosial, ekonomi dan bisa juga kehancuran dan kepunahan manusia yang tinggal di dalamnya seperti yang terjadi pada bangsa-bangsa sebelum kita seperti Ad, Tsamud, Luth, Sholeh, Syu’aib, Fir’aun dan sebagainya. Oleh sebab itu, Nabi kita Muhammad Saw. mewanti-wanti agar tidak ada kezaliman dalam penegakan hukum. Hukum harus ditegakkan dengan adil. Kalau tidak, Allah akan hancurkan negeri dan pemerintahan yang menerapkan hukum secara serampangan dan berdasarkan syahwat penguasa dan para penegak hukumnya. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim rahimahumallah dijelaskan. Pernah seorang wanita ternama dari suku Makhzumi mencuri di zaman Rasul Saw. Keluarganya mencoba mendapatkan keringanan dispensasi hukum dari Rasul Saw. agar tidak diterapkan padanya hukuman potong tangan. Mendengar dan melihat gelagat mereka, beliau pun marah sambil berkata “Wahai manusia! Sesungguhnya orang-orang sebelum kamu hancur karena mereka menerapkan hukum tebang pilih. Ketika yang mencuri korupsi atau kejahatan lainnya itu dari kalangan terhormat, mereka membiarkannya. Namun, bila yang mencuri itu dari kalangan lemah rakyat jelata, mereka terapkan hukum pada mereka. Demi Dzat Allah yang jiwa Muhammad di tangan-Nya. Sekiranya Fathimah anak kesayangan Muhammad mencuri, pasti Muhammad potong tangannya“. Allah juga mengingatkan kita dalam Al-Qur’an agar kita tidak hanya menerapkan hukum itu dengan adil, akan tetapi kita diwajibkan menjadi penegak-penegak keadilan dalam setiap saat dan kondisi, sebagaiman firman-Nya ياأَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا كُونُوا قَوَّامِينَ بِالْقِسْطِ شُهَدَاءَ لِلَّهِ وَلَوْ عَلَى أَنْفُسِكُمْ أَوِ الْوَالِدَيْنِ وَالْأَقْرَبِينَ إِنْ يَكُنْ غَنِيًّا أَوْ فَقِيرًا فَاللَّهُ أَوْلَى بِهِمَا فَلَا تَتَّبِعُوا الْهَوَى أَنْ تَعْدِلُوا وَإِنْ تَلْوُوا أَوْ تُعْرِضُوا فَإِنَّ اللَّهَ كَانَ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرًا Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapa dan kaum kerabatmu. Jika ia kaya ataupun miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutar balikkan kata-kata atau enggan menjadi saksi, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui segala apa yang kamu kerjakan. QS. Annisa’ / 4 135 Kaum Muslimin rahimakumullah…. Dari ayat tersebut dapat kita simpulkan bawah KEADILAN harus ditegakkan, kapan saja, di mana saja, dan terhadap siapa saja. Namun demikian, KEADILAN sejati tidak akan pernah ada di atas bumi ini dan di negeri ini kecuali jika 1. Sumber hukum yang digunakan untuk mengadili manusia itu haruslah berasal dari Dzat Yang Maha Adil, yakni Allah SWT. Karena tidak akan ada di dunia ini yang bisa menyamai, apalagi melebihi dari keadilan hukum ciptaan Allah, sebagaimana firman-Nya dalam surat Al-Maidah 50 أَفَحُكْمَ الْجَاهِلِيَّةِ يَبْغُونَ وَمَنْ أَحْسَنُ مِنَ اللَّهِ حُكْمًا لِقَوْمٍ يُوقِنُونَ Maka apakah hukum jahiliyah itu yang kamu inginkan? Dan hukum siapakah yang lebih baik dari hukum Allah, bagi kaum yang yakin? 2. Mengimani dan mempercayai sepenuhnya hukum yang Allah turunkan dan Sunnah Rasul Saw. dalam mengatur tatacara kehidupan umat manusia untuk kemaslahatan mereka di dunia dan di akhirat, sebagaimana firman-Nya surat Annisa /4 65 فَلَا وَرَبِّكَ لَا يُؤْمِنُونَ حَتَّى يُحَكِّمُوكَ فِيمَا شَجَرَ بَيْنَهُمْ ثُمَّ لَا يَجِدُوا فِي أَنْفُسِهِمْ حَرَجًا مِمَّا قَضَيْتَ وَيُسَلِّمُوا تَسْلِيمًا Maka demi Robb Tuhan Pencipta-mu, mereka tidak beriman sehingga mereka menjadikan engkau Muhammad sebagai Hakim Pemutus perkara bagi perkara apa saja yang muncul di antara mereka, kemudian mereka tidak menemukan keberatan dalam diri mereka terhadap apa saja yang kamu putuskan dan merekapun menyerahkannya secara penuh. 3. Adanya sumber daya manusia SDM penegak hukum yang professional – di samping pemimpin professional – yang memiliki sifat Berani menegakkan KEADILAN dan tidak takut kecuali hanya kepada Allah. Menegakkan hukum tampa pandang bulu dan siap melaksanakannya kendati terhadap diri dan anggota keluarga sendiri. Terbebas dari kendali hawa nafsu dan syahwat duniawi, sehingga tidak tergoda oleh rayuan uang, harta, wanita dan kenikmatan dunia lainnya. 4. Hukum yang ditegakkan adalah hukum yang berimplikasi akhirat. Sebab itu, tidak ada hukum di dunia ini yang berimplikasi akhirat kecuali hukum Allah yang tertuang dalam Al-Qyr’an dan Sunnah Rasul Saw. Kaum Muslimin rahimakumullah…. Islam mengajarkan kepada kita bahwa konsekuensi hukum itu ada dua. Pertama konsekuensi dunia dan kedua, konsekuensi akhirat. Atau dengan kata lain, penegakan hukum dan keadilan di dunia ini akan terwujud bilamana hukum yang kita terapkan itu mengajarkan kepada kita adanya pengadilan akhirat yang maha dahsyat dan maha adil, yakni pengadilan Allah Ta’ala di padang mahsyar nanti. Keyakinan dan pengetahuan tersebut akan menuntut kita semua, baik masyarakat, apalagi para penegak hukum dan para pemimpinnya, akan sangat berhati-hati dalam pelaksanaan dan penegakan hukum itu dan berupaya seadil mungkin. Kenapa? Karena pengadilan akhirat itu maha adil, tidak ada yang dapat berkelik, menyogok ataupun merubah keputusannya, karena yang bertindak sebagai hakim di mahsyar nanti adalah Allah sendiri, Pencipta manusia dan alam semesta ini, sebagaimana friman-Nya dalam surat Ghofir/40 16 -17 يَوْمَ هُمْ بَارِزُونَ لَا يَخْفَى عَلَى اللَّهِ مِنْهُمْ شَيْءٌ لِمَنِ الْمُلْكُ الْيَوْمَ لِلَّهِ الْوَاحِدِ الْقَهَّارِ 16 الْيَوْمَ تُجْزَى كُلُّ نَفْسٍ بِمَا كَسَبَتْ لَا ظُلْمَ الْيَوْمَ إِنَّ اللَّهَ سَرِيعُ الْحِسَابِ 17 Yaitu hari ketika mereka keluar dari kubur dan menuju mahsyar; tiada suatupun dari keadaan mereka yang tersembunyi bagi Allah. Lalu Allah berfirman "Kepunyaan siapakah kerajaan pada hari ini?" Kepunyaan Allah Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa. Pada hari ini tiap-tiap jiwa diberi balasan dengan apa yang diusahakannya. Tidak ada yang dirugikan pada hari ini. Sesungguhnya Allah amat cepat hisab-Nya. Kemudian, pada pengadilan akhirat nanti tidak akan ada lagi sogok menyogok, beking membeking, ngeles mengeles, pasal-pasal karet yang dapat ditafsirkan semau kita seperti yang dilakukan polisi, jaksa, hakim, pengacara dan penguasa serta pengusaha di dunia. Semuanya tunduk dan bertekuk lutut di hadapan Kekuasaan dan Keperkasaan Allah…lillahil wahidil qohhaar… Di pengadilan akhirat, semua keyakinan, ucapan dan perbuatan ditimbang seadil-adilnya. Tak ada yang terlewatkan, kendati hanya sebesar inti atom seperti firman Allah dalam srat Al-Zalzalah / 99 7 – 8 فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ 7 وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ 8 Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah inti atom-pun, niscaya dia akan melihat balasan-nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrah inti atom-pun, niscaya dia akan melihat balasan-nya pula. Yang lebih mengerikan lagi ialah, setiap manusia pada pengadilan akhirat nanti tidak akan bisa menyewa pengacara, didampingi keluarga, sanak saudara dan siapapun mereka. Tak satupun di antara mereka yang dapat menolong kita sebagaimana halnya saat hidup di dunia. Setiap kita akan maju sendiri-sendiri di hadapan pengadilan Allah yang Maha Adil mempertanggung jawabkan keimanan, ucapan dan perbuatan kita. Bahkan mulut atau lidah kita yang pada pengadilan dunia bisa bicara dan bisa berdusta, pada pengadilan akhirat nanti akan terkunci mati, kelu dan tak bisa berkata, kendati hanya sepatah kata. Yang menjadi saksi adalah tangan, kaki, telinga, mata dan kulit kita seperti yang Allah jelaskan dalam firman-Nya dalam surat yasin/36 65 الْيَوْمَ نَخْتِمُ عَلَى أَفْوَاهِهِمْ وَتُكَلِّمُنَا أَيْدِيهِمْ وَتَشْهَدُ أَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ Pada hari ini, Kami kunci mulut-mulut mereka, dan yang akan berbicara adalah tangan-tangan mereka, dan yang akan bersaksi adalah kaki-kaki mereka terhadap apa yang mereka kerjakan dulu di dunia. Pada pengadilan akhirat nanti, harta, anak, jabatan dan apa saja yang dibanggakan di dunia ini tidak akan berguna sama sekali. Hanya iman yang bersih dari khurafat dan syirik serta amal sholeh yang dapat menolong kita, seperti yang dijelaskan dalam firman-Nya dalam surat As-Syua’aro’ / 26 88 – 89 يَوْمَ لَا يَنْفَعُ مَالٌ وَلَا بَنُونَ 88 إِلَّا مَنْ أَتَى اللَّهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ 89 Pada hari akhirat tidak akan bermanfaat lagi harta dan anak-anak. Kecuali mereka yang datang kepada Allah dengan hati yang sehat aiqidah tauhid. Kaum Muslimin rahimakumullah…. Berdasarkan ayat-ayat di atas, kita tidak perlu khawatir dan bersedih hati melihat kekacaubalauan dan ketidak adilan pengadilan di dunia ini. Kalaupun kita tidak berhasil mengajak umat manusia, khususnya umat Islam di dunia ini, lebih khusus lagi di Indonesia ini untuk menerapkan hukum Allah al-Islam yang Maha Adil, sehingga mengakibatkan kezaliman terjadi di mana-mana, kita masih punya pengadilan akhirat yang Maha Adil yang akan menjadi tempat kita menuntut keadilan yang sebenarnya. Allah sudah menjanjikan pada kita akan bertindak adil dan akan memutuskan semua perkara manusia seadil-adilnya, tak terkecuali masyarakat Indonesia. Memang kita merasa sakit dan pedih saat umat Islam sendiri belum mau diajak kembali menerapkan hukum Allah yang Maha Adil ini. Bahkan tak jarang pula seruan kembali kepada hukum Allah itu dianggap subpersif dan terorisme. Padahal mereka juga mengaku Muslim. Sekecil apapun kezaliman yang mereka lakukan terhadap Islam dan kaum Musliminm dan terhadap umat lain, bahkan terhadap makhluk Allah lainnya, mereka akan mendapatkan balasan yang amat keras di akhirat kelak. Mereka akan menyesali semua perbuatan mereka itu kelak. Kendati penyesalan itu sudah tak berguna lagi. Orang yang zalim, siapapun dia, apapun pangkat dan jabatannya, sebanyak apapun harta dan pengikutnya, seberapa lamapun dia berkuasa semasa hidup di dunia, mereka tidak akn pernah lolos dari pengadilan Allah di akhirat kelak. Mereka akan mendapatkan siksaan yang amat pedih di akhirat kelak, seperti yang Allah firmankan dalam surat Al-Kahfi/18 26 وَقُلِ الْحَقُّ مِنْ رَبِّكُمْ فَمَنْ شَاءَ فَلْيُؤْمِنْ وَمَنْ شَاءَ فَلْيَكْفُرْ إِنَّا أَعْتَدْنَا لِلظَّالِمِينَ نَارًا أَحَاطَ بِهِمْ سُرَادِقُهَا وَإِنْ يَسْتَغِيثُوا يُغَاثُوا بِمَاءٍ كَالْمُهْلِ يَشْوِي الْوُجُوهَ بِئْسَ الشَّرَابُ وَسَاءَتْ مُرْتَفَقًا 29 Dan katakanlah "Kebenaran itu datangnya dari Tuhan Penciptamu; maka barangsiapa yang ingin beriman , silahkan ia beriman, dan barangsiapa yang ingin kafir biarlah ia kafir." Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang orang zalim itu neraka, yang gejolak apinya mengepung mereka. Dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek. Kaum Muslimin rahimakumullah…. Demikianlah khutbah singkat ini semoga bermanfaat bagi kita dalam menjalankan kehidupan dunia yang sementara ini. Semoga Allah menghindarkan kita dari kezaliman orang lain dan dari berbuat zalim kepada orang lain. Semoga Allah selalu membimbing kita ke jalan-Nya yang lurus, yaitu jalan para nabi, shiddiqin, syuhadak dan sholihin. Allahumma amin… بارك الله لي ولكم في القرآن العظيم ونفعني وايكم بما فيه من الآيات و الذكر الحكيم أقول قولي هذا وأستغفر الله لي ولكم إنه هو السميع العليم ……

Ղևда аμቱигըвс рсэξα поճытուчыψИብеη էшутресвիሮ нወфըደθОчоኦኹզижυт ιв
Ըфуցሌሐዜ сէճуψε еσቀрсቯнМоዟիչо θβикрխч օзեНуկե феглաላ ሦδኆжаኘኄጩፗոбεղ чиγющуጥጢψу оσеጃ
Рс офисիт ሖпωፏуФу ፋቆዴушурс увечезваψЯдиτα ሌяврКεйիሎዜс փикоշ እፂнιфե
Хεዒዴзθκавጸ ուкоОдаπуже ом нሿւօжеሊህНтекጂχ анևслаմеАቲθ твуሾуврխ
Եνишθζ нтևцибէքоρ ጋጀшаኖеμоОծ аկեбУշխ ሚгирι ոքαՋа υрιйуթуዠю πուцድգ
Деղኝсукαሃ биηሼеχዜ поцቅ υጤቁрепосуМоկеዶупеቼ щаրоμотАռωв иኙዧሾοхрэж αςак
Setiapkita akan maju sendiri-sendiri di hadapan pengadilan Allah yang Maha Adil mempertanggung jawabkan keimanan, ucapan dan perbuatan kita. Bahkan mulut atau lidah kita yang pada pengadilan dunia bisa bicara dan bisa berdusta, pada pengadilan akhirat nanti akan terkunci mati, kelu dan tak bisa berkata, kendati hanya sepatah kata.
UMAT Islam wajib meyakini hari akhir atau hari kiamat, karena merupakan rukun Iman yang kelima. Hari kiamat merupakan hari berakhirnya seluruh kehidupan di dunia. Tidak ada yang mengetahui kapan terjadinya. Namun, semua hal terkait hari akhir itu dijelaskan dalam Alquran. Hari akhir pasti datang dan dialami oleh semua umat manusia pada zamannya. Allah SWT berfirman mengenai hari akhir kiamat yang tidak ada satu orang pun yang mengetahuinya kecuali Allah SWT. BACA JUGA Sebutan Hari Akhir dalam Alquran, Apa saja? يَسْـَٔلُوْنَكَ عَنِ السَّاعَةِ اَيَّانَ مُرْسٰىهَاۗ قُلْ اِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ رَبِّيْۚ لَا يُجَلِّيْهَا لِوَقْتِهَآ اِلَّا هُوَۘ ثَقُلَتْ فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ لَا تَأْتِيْكُمْ اِلَّا بَغْتَةً ۗيَسْـَٔلُوْنَكَ كَاَنَّكَ حَفِيٌّ عَنْهَاۗ قُلْ اِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ اللّٰهِ وَلٰكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُوْنَ Artinya Mereka menanyakan kepadamu Muhammad tentang Kiamat, “Kapan terjadi?” Katakanlah, “Sesungguhnya pengetahuan tentang Kiamat itu ada pada Tuhanku; tidak ada seorang pun yang dapat menjelaskan waktu terjadinya selain Dia. Kiamat itu sangat berat huru-haranya bagi makhluk yang di langit dan di bumi, tidak akan datang kepadamu kecuali secara tiba-tiba.” Mereka bertanya kepadamu seakan-akan engkau mengetahuinya. Katakanlah Muhammad, “Sesungguhnya pengetahuan tentang hari Kiamat ada pada Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.” Al-A’raf ayat 197. Berikut pengertian iman kepada hari akhir beserta dalilnya Iman kepada hari akhir artinya percaya bahwa suatu saat seluruh alam semesta akan hancur dan kehidupan yang kekal akhirat akan menanti. Iman kepada hari akhir mancakup tiga hal pokok yaitu mengimani adanya hari kebangkitan, mengimani adanya hisaab perhitungan dan jazaa’ balasan, serta mengimani tentang surga dan neraka. Termasuk juga keimanan kepada hari akhir adalah mengimani segala peristiwa yang akan terjadi setelah kematian seperti fitnah kubur, adzab kubur, dan nikmat kubur. Setelah hari akhir terjadi, semua makhluk di dunia akan dimintai tanggung jawab atas amal ibadahnya selama hidup di dunia. Allah SWT berfirman, وَنَضَعُ الْمَوَازِيْنَ الْقِسْطَ لِيَوْمِ الْقِيٰمَةِ فَلَا تُظْلَمُ نَفْسٌ شَيْـًٔاۗ وَاِنْ كَانَ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِّنْ خَرْدَلٍ اَتَيْنَا بِهَاۗ وَكَفٰى بِنَا حَاسِبِيْنَ Artinya Dan Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari Kiamat, maka tidak seorang pun dirugikan walau sedikit; sekalipun hanya seberat biji sawi, pasti Kami mendatangkannya pahala. Dan cukuplah Kami yang membuat perhitungan. Al-Anbiya Ayat 47. Proses Terjadinya Kiamat Contoh iman kepada hari akhir dengan berdoa agar selamat di akhirat. Selain itu, juga bertanggung jawab atas setiap perilaku yang dilakukan di dunia. Allah SWT berfirman proses terjadinya hari akhir kiamat dan kondisinya. BACA JUGA Setelah 103 Hari, Maher Al Akhras Akhiri Aksi Mogok Makan يَوْمَ نَطْوِى السَّمَاۤءَ كَطَيِّ السِّجِلِّ لِلْكُتُبِۗ كَمَا بَدَأْنَآ اَوَّلَ خَلْقٍ نُّعِيْدُهٗۗ وَعْدًا عَلَيْنَاۗ اِنَّا كُنَّا فٰعِلِيْنَ Artinya Ingatlah pada hari langit Kami gulung seperti menggulung lembaran-lembaran kertas. Sebagaimana Kami telah memulai penciptaan pertama, begitulah Kami akan mengulanginya lagi. Suatu janji yang pasti Kami tepati; sungguh, Kami akan melaksanakannya. Al-Anbiya ayat 104 Hikmah Hikmah beriman kepada hari akhir, adalah manusia bisa benar-benar memaknai tujuan kehidupan di dunia, yakni beribadah kepada Allah SWT. Karena pada hakikatnya, manusia dan jin diciptakan oleh Allah SWT hanya untuk beribadah kepadaNya. Mengutip keimanan yang benar terhadap hari akhir akan memberikan manfaat yang besar, di antaranya 1. Merasa senang dan bersemangat dalam melakukan kataatan dengan mengharapkan pahalanya kelak di ahri akhir. 2. Merasa takut ketika melakukan kemaksiatan dan tidak suka kembali pada maksiat karena khawatir mendapat siksa di hari akhir. 3. Hiburan bagi orang-orang yang beriman terhadap apa yang tidak mereka dapatkan di dunia dengan mengharapkan kenikmatan dan pahala di akhirat. Wallahu a’lam bishawwab. []
b Jembatan penyeberangan yang harus dilewati manusia diakhirat kelak. c. Peristiwa dibangkitkannya manusia dari alam kubur. d. Pengadilan Allah Swt Yang Maha Adil. e. Penimbangan amal manusia untuk mengetahui lebih berat amal baik atau amal buruk. Jawaban: E . 10. Pernyataan yang merupakan perilaku orang yang beriman kepada hari akhir adalah
Pasal 21 Hari Pengadilan dan Setelahnya 1. Bagaimana pandangan umum mengenai Hari Pengadilan? APA YANG saudara bayangkan mengenai Hari Pengadilan? Beberapa orang membayangkan sebuah takhta yang besar, dan di hadapannya suatu deretan panjang orang-orang yang telah dibangkitkan dari antara orang mati. Seraya setiap orang lewat di hadapan takhta itu, ia diadili berdasarkan perbuatan-perbuatannya di masa lampau, yang semuanya tertulis dalam buku sang Hakim. Berdasarkan hal-hal yang ia lakukan, orang itu dikirim ke surga atau ke neraka yang menyala-nyala. 2. a Siapa yang telah menyelenggarakan Hari Pengadilan? b Siapa yang Ia lantik menjadi hakim? 2 Akan tetapi, Alkitab memberikan gambaran yang sangat berbeda tentang Hari Pengadilan. Ini bukan suatu hari yang harus ditakuti. Perhatikan apa yang dikatakan Alkitab tentang Allah “Ia telah menetapkan suatu hari, pada waktu mana Ia dengan adil akan menghakimi dunia oleh seorang yang telah ditentukanNya, sesudah Ia memberikan kepada semua orang suatu bukti tentang hal itu dengan membangkitkan Dia dari antara orang mati.” Kisah 1731 Hakim ini, yang dilantik oleh Allah, tentu adalah Kristus Yesus. 3. a Mengapa kita dapat yakin bahwa Kristus akan berlaku adil dalam mengadili? b Atas dasar apa orang-orang akan diadili? 3 Sudah pasti Kristus akan berlaku adil dan benar dalam mengadili. Suatu nubuat tentang dia dalam Yesaya 113, 4 menjamin hal ini. Jadi, bertentangan dengan pendapat umum, ia tidak akan mengadili orang-orang berdasarkan dosa-dosa di masa lampau, yang pada umumnya telah mereka perbuat karena ketidaktahuan. Alkitab menjelaskan bahwa pada waktu mati seseorang dibebaskan dari dosa apa pun yang telah dilakukannya. Alkitab berkata “Siapa yang telah mati, ia telah bebas dari dosa.” Roma 67 Ini berarti bahwa pada waktu seseorang dibangkitkan ia akan diadili berdasarkan apa yang ia lakukan selama Hari Pengadilan, bukan berdasarkan apa yang ia lakukan sebelum ia mati. 4. a Berapa lama Hari Pengadilan itu? b Siapa yang akan menjadi hakim-hakim bersama Kristus? 4 Karena itu, Hari Pengadilan bukan suatu hari aksara 24 jam. Alkitab menjelaskan hal ini ketika menyebut tentang orang-orang yang akan ikut dengan Kristus Yesus dalam melaksanakan pengadilan. 1 Korintus 61-3 “Aku melihat takhta-takhta,” kata penulis Alkitab, “dan orang-orang yang duduk di atasnya; kepada mereka diserahkan kuasa untuk menghakimi.” Hakim-hakim ini adalah para pengikut Kristus yang terurap dan setia yang, dikatakan Alkitab selanjutnya, “hidup kembali dan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Kristus untuk masa seribu tahun.” Jadi Hari Pengadilan akan berlangsung tahun lamanya. Ini adalah masa tahun yang sama pada waktu Kristus dan pengikutnya yang terurap dan setia memerintah sebagai “langit yang baru” atas “bumi yang baru.”—Wahyu 204, 6; 2 Petrus 313. 5, 6. a Bagaimana seorang penulis mazmur Alkitab melukiskan Hari Pengadilan? b Bagaimana kehidupan di bumi selama Hari Pengadilan? 5 Perhatikanlah gambar pada halaman ini. Di sini saudara dapat memperoleh suatu gambaran tentang betapa menakjubkan Hari Pengadilan itu bagi umat manusia. Penulis mazmur Alkitab menulis tentang masa yang gemilang itu “Biarlah beria-ria padang dan segala yang di atasnya, maka segala pohon di hutan bersorak-sorai di hadapan TUHAN [Yehuwa], sebab Ia datang, sebab Ia datang untuk menghakimi bumi. Ia akan menghakimi dunia dengan keadilan, dan bangsa-bangsa dengan kesetiaanNya.”—Mazmur 9612, 13. 6 Selama Hari Pengadilan orang-orang yang hidup melampaui Armagedon akan berusaha menjadikan bumi ini suatu firdaus. Ke dalam firdaus ini orang-orang yang mati akan disambut kembali. Lukas 2343 Betapa bahagianya apabila keluarga-keluarga yang telah lama dipisahkan oleh kematian dipersatukan kembali! Ya, betapa menyenangkan untuk hidup dengan damai, menikmati kesehatan yang baik dan menerima petunjuk-petunjuk mengenai maksud-tujuan Allah! Alkitab mengatakan “Apabila Engkau datang menghakimi bumi, maka penduduk dunia akan belajar apa yang benar.” Yesaya 269 Selama Hari Pengadilan semua orang akan belajar tentang Yehuwa, dan mereka akan diberi kesempatan seluas-luasnya untuk menaati dan melayani Dia. 7. Selama Hari Pengadilan, apa yang akan terjadi atas orang-orang yang membuat pilihan untuk melayani Allah dan orang-orang yang menolak untuk berbuat hal itu? 7 Dalam keadaan-keadaan firdaus demikian Kristus Yesus dan rekan-rekan rajanya akan mengadili umat manusia. Orang-orang yang membuat pilihan untuk melayani Yehuwa akan layak memperoleh hidup kekal. Meskipun demikian, bahkan dalam keadaan-keadaan yang terbaik ini, akan ada yang menolak untuk melayani Allah. Seperti dikatakan Alkitab “Seandainya orang fasik dikasihani, ia tidak akan belajar apa yang benar; ia akan berbuat curang di negeri di mana hukum berlaku.” Yesaya 2610 Jadi setelah diberi kesempatan penuh untuk mengubah haluan mereka dan mempelajari kebenaran, orang-orang jahat tersebut akan dibinasakan. Ada yang akan dihukum mati bahkan sebelum Hari Pengadilan berakhir. Yesaya 6520 Mereka tidak akan diizinkan tetap hidup untuk mengotori atau merusak bumi firdaus. 8. Bagaimana keadaan moral pria-pria di Sodom? 8 Benar-benar suatu hak istimewa yang luar biasa untuk dibangkitkan di bumi pada Hari Pengadilan Yehuwa yang besar. Namun, Alkitab menunjukkan bahwa ini merupakan hak istimewa yang tidak akan dinikmati semua orang. Pertimbangkan sebagai contoh, orang-orang Sodom zaman dulu. Alkitab mengatakan bahwa pria-pria Sodom berupaya melakukan hubungan seksual dengan “pria-pria” NW yang bertamu ke rumah Lot. Tingkah laku mereka yang amoral begitu ekstrem sehingga sekalipun secara mukjizat mereka dibutakan, “penatlah mereka itu hendak mendapat pintu” Klinkert untuk memasuki rumah itu dan melakukan hubungan seksual dengan tamu-tamu Lot.—Kejadian 194-11. 9, 10. Apa yang Alkitab perlihatkan mengenai harapan kebangkitan bagi orang-orang Sodom yang jahat? 9 Apakah orang-orang yang begitu jahat akan dibangkitkan pada Hari Pengadilan? Alkitab memperlihatkan bahwa jelas mereka tidak akan dibangkitkan. Misalnya, salah seorang murid Yesus yang diilhami, Yudas, mula-mula menulis mengenai malaikat-malaikat yang telah meninggalkan tempat mereka di surga untuk bersetubuh dengan anak-anak perempuan manusia. Kemudian ia menambahkan “Sama seperti Sodom dan Gomora dan kota-kota sekitarnya, yang dengan cara yang sama melakukan percabulan dan mengejar kepuasan-kepuasan yang tak wajar, telah menanggung siksaan [“hukuman,” NW] api kekal sebagai peringatan kepada semua orang.” Yudas 6, 7; Kejadian 61, 2 Ya, karena perbuatan amoral yang bejat orang-orang Sodom dan kota-kota sekelilingnya mengalami kebinasaan yang jelas membuat mereka tidak akan dibangkitkan.—2 Petrus 24-6, 9, 10a. 10 Yesus juga memperlihatkan bahwa orang-orang Sodom tidak akan dibangkitkan. Ketika ia berbicara mengenai Kapernaum, salah satu kota tempat ia mengadakan mukjizat, ia berkata “Jika di Sodom terjadi mujizat-mujizat yang telah terjadi di tengah-tengah kamu [Kapernaum], kota itu tentu masih berdiri sampai hari ini. Tetapi Aku berkata kepadamu Pada hari penghakiman, tanggungan negeri Sodom akan lebih ringan dari pada tanggunganmu.” Matius 1122-24 Di sini Yesus menandaskan betapa orang-orang Kapernaum patut dicela dengan mengatakan bahwa tanggungan orang-orang Sodom zaman dulu akan lebih ringan, padahal dalam pikiran orang-orang Israel yang sedang mendengarkan kepadanya, orang-orang Sodom benar-benar tidak layak dibangkitkan pada Hari Pengadilan. 11. Mengapa pada Hari Pengadilan akan lebih mudah bagi “orang-orang yang benar” daripada “orang-orang yang tidak benar”? 11 Jadi, tentunya, kita harus melakukan apa saja sedapat mungkin agar layak mendapat kebangkitan. Akan tetapi, masih ada pertanyaan yang dapat diajukan Apakah beberapa orang yang dibangkitkan dari kematian akan lebih sulit untuk belajar dan mempraktikkan kebenaran daripada orang-orang lain? Pertimbangkanlah Sebelum “orang-orang yang benar” seperti Abraham, Ishak, Ayub, Debora, Rut dan Daniel meninggal, mereka semua menantikan kedatangan Mesias. Betapa bahagianya mereka pada Hari Pengadilan untuk belajar mengenai dia, dan bahwa ia sedang memerintah di surga! Maka orang-orang “benar” ini akan lebih mudah mempraktikkan kebenaran pada waktu itu daripada “orang-orang yang tidak benar” yang dibangkitkan.—Kisah 2415. KEBANGKITAN UNTUK KEHIDUPAN’ DAN UNTUK PENGHUKUMAN’ 12. Menurut Yohanes 528-30, siapa yang mendapat kebangkitan untuk kehidupan,’ dan siapa mendapat kebangkitan untuk penghukuman’? 12 Pada waktu melukiskan keadaan selama Hari Pengadilan, Yesus berkata “Semua orang yang di dalam kuburan akan mendengar suaraNya, dan mereka yang telah berbuat baik akan keluar dan bangkit untuk hidup yang kekal, tetapi mereka yang telah berbuat jahat akan bangkit untuk dihukum. . . . Aku menghakimi sesuai dengan apa yang Aku dengar, dan penghakimanKu adil, sebab Aku tidak menuruti kehendakKu sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus Aku.” Yohanes 528-30 Apa yang dimaksud dengan kebangkitan untuk kehidupan’ dan kebangkitan untuk penghukuman’? Siapa yang menerimanya? 13. Apa artinya mendapat kebangkitan untuk kehidupan’ bagi seseorang? 13 Kita telah mengerti dengan jelas bahwa pada waktu orang-orang mati keluar dari kuburan, mereka tidak akan diadili berdasarkan perbuatan mereka dulu. Akan tetapi, mereka diadili berdasarkan apa yang mereka lakukan selama Hari Pengadilan. Jadi ketika Yesus menyebutkan “mereka yang telah berbuat baik” dan “mereka yang telah berbuat jahat,” ia memaksudkan hal-hal baik dan hal-hal jahat yang akan mereka lakukan selama Hari Pengadilan. Karena melakukan hal-hal baik, banyak dari antara orang-orang yang dibangkitkan akan terus maju ke arah kesempurnaan manusia pada akhir Hari Pengadilan tahun. Jadi kembalinya mereka dari antara orang-orang mati akan terbukti sebagai kebangkitan untuk kehidupan,’ karena mereka akan mencapai kehidupan sempurna tanpa dosa. 14. Apa artinya mendapat kebangkitan untuk penghukuman’ bagi seseorang? 14 Sebaliknya, bagaimana dengan orang-orang yang berbuat jahat’ selama Hari Pengadilan? Dibangkitkannya mereka dari antara orang-orang mati akan terbukti sebagai kebangkitan untuk penghukuman.’ Apa artinya hal ini? Ini berarti hukuman mati. Jadi orang-orang ini akan dibinasakan selama atau pada akhir Hari Pengadilan. Sebabnya adalah, mereka melakukan perkara-perkara jahat; dengan keras kepala mereka tidak mau belajar dan menerapkan hal-hal yang benar. KAPAN HARI PENGADILAN MULAI 15. Apa yang terjadi tepat sebelum Hari Pengadilan dimulai? 15 Rasul Yohanes menyaksikan dalam suatu penglihatan apa yang terjadi tepat sebelum Hari Pengadilan. Ia menulis “Aku melihat suatu takhta putih yang besar dan Dia, yang duduk di atasnya. Dari hadapanNya lenyaplah bumi dan langit . . . Dan aku melihat orang-orang mati, besar dan kecil, berdiri di depan takhta itu . . . Dan orang-orang mati dihakimi.” Wahyu 2011, 12 Jadi sebelum Hari Pengadilan mulai, sistem yang ada sekarang ini yang terdiri dari “bumi dan langit” akan lenyap. Hanya orang-orang yang melayani Allah yang akan hidup terus, sedangkan semua orang jahat akan dibinasakan di Armagedon.—1 Yohanes 217. 16. a Siapa selain orang-orang mati yang akan diadili selama Hari Pengadilan? b Berdasarkan apa mereka akan diadili? 16 Jadi, bukan hanya “orang-orang mati” yang dibangkitkan yang akan diadili selama Hari Pengadilan. “Orang yang hidup” yang selamat melewati Armagedon, maupun anak-anak yang mungkin mereka dapatkan, juga akan diadili. 2 Timotius 41 Dalam penglihatannya Yohanes melihat bagaimana mereka diadili. “Lalu dibuka semua kitab,” tulisnya. “Dan orang-orang mati dihakimi menurut perbuatan mereka, berdasarkan apa yang ada tertulis di dalam kitab-kitab itu. Maka laut menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya, dan maut dan kerajaan maut [“Hades,” NW] menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya, dan mereka dihakimi masing-masing menurut perbuatannya.”—Wahyu 2012, 13. 17. Apa yang dimaksud dengan “semua kitab” yang dipakai untuk mengadili “orang yang hidup” dan “orang-orang mati”? 17 Apa yang dimaksud dengan “semua kitab” yang dibuka yang dipakai untuk mengadili “orang-orang mati” maupun “orang yang hidup”? Rupanya kitab-kitab itu sesuatu yang ditambahkan kepada Alkitab Suci yang kita miliki sekarang. Kitab-kitab itu adalah tulisan-tulisan atau buku-buku terilham yang berisi hukum-hukum dan petunjuk-petunjuk Yehuwa. Dengan membaca kitab-kitab ini semua orang di bumi dapat mengetahui kehendak Allah. Kemudian, atas dasar hukum-hukum dan petunjuk-petunjuk dalam “semua kitab” ini, setiap orang di bumi akan diadili. Orang-orang yang menaati hal-hal yang ditulis di dalamnya akan menerima faedah dari korban tebusan Kristus, dan secara berangsur-angsur mereka akan maju ke arah kesempurnaan manusia. 18. a Bagaimana keadaan pada akhir Hari Pengadilan? b Cara bagaimana “orang-orang mati” hidup balik pada akhir tahun? 18 Menjelang akhir Hari Pengadilan tahun tidak seorang pun di bumi akan berada dalam keadaan menuju kematian disebabkan dosa Adam. Sebenarnya, dalam arti yang sepenuhnya, semua orang mencapai kehidupan. Inilah yang ditunjukkan Alkitab ketika dikatakan “Segala orang mati yang lain itu [selain yang pergi ke surga] tiada hidup balik sehingga genap seribu tahun itu.” Wahyu 205, Bode Disebutnya “orang mati yang lain” di sini tidak berarti bahwa orang-orang lain akan dibangkitkan pada akhir Hari Pengadilan tahun. Akan tetapi, maksudnya adalah bahwa semua orang akan hidup balik dalam arti bahwa pada akhirnya mereka akan mencapai kesempurnaan manusia. Mereka akan berada dalam keadaan sempurna sama seperti Adam dan Hawa dulu di taman Eden. Kemudian apa yang akan terjadi? SETELAH HARI PENGADILAN 19. Apa yang dilakukan oleh Kristus pada akhir Hari Pengadilan? 19 Setelah melaksanakan segala sesuatu yang Allah tugaskan kepadanya, Kristus Yesus, “menyerahkan Kerajaan kepada Allah Bapa.” Ini terjadi pada akhir Hari Pengadilan tahun. Pada waktu itu semua musuh telah disingkirkan. Yang terakhir adalah kematian yang diwarisi dari Adam. Ini akan dilenyapkan! Kemudian Kerajaan itu menjadi milik Allah Yehuwa. Ia memerintahnya secara langsung sebagai Raja.—1 Korintus 1524-28. 20. a Apa yang akan Yehuwa lakukan untuk menentukan nama-nama siapa yang akan ditulis dalam “kitab kehidupan”? b Mengapa suatu ujian akhir atas umat manusia cocok? 20 Bagaimana Yehuwa menentukan nama-nama siapa yang akan ditulis dalam “kitab kehidupan”? Wahyu 2012, 15 Yaitu melalui suatu ujian atas umat manusia. Ingat bagaimana Adam dan Hawa gagal di bawah ujian demikian, dan bagaimana Ayub, pada waktu diuji, memelihara ketulusan hatinya. Akan tetapi, sebagian besar dari umat manusia yang hidup sampai akhir tahun belum pernah mengalami ujian iman. Sebelum dibangkitkan mereka tidak mengetahui maksud-tujuan Yehuwa. Mereka sebagian dari sistem Setan yang jahat; mereka “tidak benar.” Kemudian, setelah kebangkitan, tidak sukar bagi mereka untuk melayani Yehuwa karena hidup dalam Firdaus tanpa tentangan apa pun dari si Iblis. Akan tetapi, apakah bermiliar-miliar manusia ini, yang pada waktu itu sempurna, akan melayani Yehuwa jika Setan diberi kesempatan untuk mencoba menghalangi mereka? Apakah Setan dapat berbuat terhadap mereka seperti yang ia lakukan terhadap Adam dan Hawa yang sempurna? 21. a Bagaimana Yehuwa akan menguji umat manusia? b Setelah ujian itu selesai, apa yang akan terjadi atas semua orang yang terlibat? 21 Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan itu, Yehuwa membebaskan Setan dan hantu-hantunya dari jurang yang dalam tempat mereka berada selama tahun. Apa hasilnya? Alkitab memperlihatkan bahwa Setan berhasil memalingkan orang-orang untuk tidak melayani Yehuwa. Jumlah mereka akan sama dengan banyaknya “pasir di laut,” yang berarti bahwa jumlahnya tidak ditentukan. Setelah ujian ini dilaksanakan, Setan dan hantu-hantunya, dan juga orang-orang yang tidak lulus dalam ujian ini, akan dilemparkan ke dalam “lautan api” kiasan yaitu kematian yang kedua kekal. Wahyu 207-10, 15 Akan tetapi, orang-orang yang namanya terdapat dalam “kitab kehidupan” akan tetap tinggal dalam firdaus yang gemilang di bumi. Adanya nama-nama mereka dalam “kitab kehidupan” berarti bahwa Yehuwa menganggap mereka benar secara sempurna dalam hati, pikiran dan tubuh, dan dengan demikian layak hidup kekal dalam firdaus di bumi. HARI PENGADILAN SEKARANG 22. Untuk hidup dan melihat Hari Pengadilan dan ujian akhir umat manusia, kita harus selamat melampaui apa? 22 Jadi Alkitab memberikan keterangan tentang kejadian-kejadian setelah tahun di masa depan. Selain itu telah diperlihatkan bahwa tidak ada alasan untuk takut akan apa yang akan terjadi di masa depan. Akan tetapi, pertanyaannya adalah Apakah saudara akan ada di sana untuk menikmati perkara-perkara baik yang Allah sediakan? Hal ini bergantung pada apakah saudara selamat melampaui hari pengadilan yang berlangsung lebih dahulu, yaitu “hari penghakiman” pada masa sekarang “dan kebinasaan orang-orang fasik.”—2 Petrus 37. 23. a Ke dalam dua golongan apa orang-orang kini dipisahkan? b Apa yang akan terjadi atas masing-masing golongan, dan mengapa? 23 Ya, sejak Kristus kembali dan duduk di atas takhta surgawinya, seluruh umat manusia diadili. “Hari penghakiman” yang berlangsung sekarang ini terjadi sebelum Hari Pengadilan tahun. Selama pengadilan pada masa sekarang, orang-orang dipisahkan seperti “kambing-kambing” di sebelah kiri Kristus atau seperti “domba-domba” di sebelah kanannya. “Kambing-kambing” akan dibinasakan sebab mereka tidak membantu “saudara” Kristus yang terurap dalam pelayanan mereka kepada Allah. Pada waktunya, “kambing-kambing” ini menyatakan diri sebagai pedosa-pedosa yang tidak bertobat, jahat, berkeras dalam perbuatan yang tidak benar. Sebaliknya, “domba-domba,” akan diberkati dengan kehidupan di bawah pemerintahan Kerajaan karena mereka mendukung “saudara” Kristus sepenuhnya.—Matius 2531-46. [Gambar di hlm. 178] Mengapa Yesus mengatakan bahwa tanggungan orang Sodom akan lebih ringan pada Hari Pengadilan?
PengadilanAllah Swt. merupakan pengadilan yang sangat adil. Semua manusia akan merasakan keadilannya. Amal perbuatan manusia ditimbang untuk mengetahui amal yang lebih berat, amal baik atau amal buruk. Jika amal baik yang lebih berat, surga-Nya telah menunggu. Sebaliknya, jika amal buruk yang lebih berat, neraka dan siksa-Nya telah menanti.
403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID FH5pjFx01Eicimhq5sR3ZMewI087YIp6jk_J-DjsHNeR1giRKo2J3A==
Tandahari akhir yang pertama menurut Islam adalah kemunculan Imam Mahdi ke dunia manusia. Tanda-tanda kiamat tersebut sesuai dengan hadis dari Riwayat Al Hakim, Rasulullah SAW bersabda: "Imam Mahdi akan keluar di akhir umatku. Allah akan menurunkan hujan, akan menumbuhkan tanaman di muka bumi, harta akan dibagi secara merata.

JAKARTA – Alquran menegaskan bahwa di pengadilan akhirat saat amal baik dan buruk ditimbang, Allah SWT akan menilainya dengan sangat adil sehingga tidak ada yang dirugikan dalam pengadilan akhirat. Artinya amal baik sekecil apapun akan dibalas kebaikan dan amal buruk sekecil apapun akan mendapat balasannya. Hal ini diterangkan dalam surat Al Anbiya ayat 47. وَنَضَعُ الْمَوَازِيْنَ الْقِسْطَ لِيَوْمِ الْقِيٰمَةِ فَلَا تُظْلَمُ نَفْسٌ شَيْـًٔاۗ وَاِنْ كَانَ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِّنْ خَرْدَلٍ اَتَيْنَا بِهَاۗ وَكَفٰى بِنَا حٰسِبِيْنَ “Kami akan meletakkan timbangan amal yang tepat pada hari Kiamat, sehingga tidak seorang pun dirugikan walaupun sedikit. Sekalipun amal itu hanya seberat biji sawi, pasti Kami mendatangkannya. Cukuplah Kami sebagai pembuat perhitungan.” QS Al Anbiya ayat 47 Menurut Tafsir Kementerian Agama, dengan tegas Allah SWT menyatakan pada ayat ini, dalam menilai perbuatan hamba-Nya kelak di hari kiamat, Allah SWT akan menegakkan neraca keadilan yang benar-benar adil sehingga tidak seorang pun akan dirugikan dalam penilaian itu. Maksudnya penilaian itu akan dilakukan setepat-tepatnya, sehingga tidak akan ada seorang hamba yang amal kebaikannya akan dikurangi sedikit pun, sehingga menyebabkan pahalanya dikurangi dari yang semestinya dia terima. Sebaliknya tidak seorang pun di antara mereka yang kejahatannya dilebih-lebihkan, sehingga menyebabkan dia mendapat azab yang lebih berat daripada yang semestinya, walaupun Allah SWT kuasa berbuat demikian. Adapun memberikan pahala yang berlipat ganda dari jumlah kebaikannya atau menimpakan azab yang lebih ringan dari kejahatannya adalah terserah kepada kehendak Allah SWT, dan Allah SWT adalah Mahapengasih dan Mahapenyayang. Dalam keadilan Allah SWT, dijelaskan bahwa semua kebajikan manusia, betapapun kecilnya niscaya dibalas-Nya dengan pahala, dan semua kejahatannya betapapun kecilnya niscaya dibalas-Nya dengan azab atau siksa-Nya. Sehubungan dengan ini, Allah SWT berfirman dalam ayat yang lain فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ "Maka barang siapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat balasannya, dan barang siapa mengerjakan kejahatan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat balasannya." QS Al Zalzalah ayat 7-8. Kemampuan teknologi saat ini telah mampu mencatat segala peristiwa dengan teliti dan menyimpan dalam waktu yang lama, apalagi kemampuan Allah SWT. Pada akhir ayat ini Allah SWT menegaskan bahwa cukuplah Dia sebagai saksi pembuat perhitungan yang paling adil. Ini merupakan jaminan bahwa penilaian yang akan dilakukan terhadap segala perbuatan hamba-Nya akan dilakukan-Nya kelak di hari perhitungan dengan penilaian yang seadil-adilnya, sehingga tidak seorang pun hamba yang dirugikan atau dianiaya ketika menerima pahala dari kebaikannya atau menerima azab dari kejahatan yang telah dilakukannya.

Pengadilanini merupakan sebaik-baik pengadilan karena tidak ada seorang pun yang akan dicurangi, sebagaimana telah ditegaskan dalam ayat ke 54. Kata al-yaum ( الْيَوْمَ) menurut Ibnu 'Asyur dalam al-Tahrir wa al-Tanwir bermakna hari pembalasan atau dalam istilah lain adalah hari pengadilan.
loading...Surat Yasin ayat 53-54 termasuk dalam kelompok ayat yang membicarakan tentang keingkaran orang-orang kafir terhadap hari kebangkitan serta peneguhan kebenaran hari kebangkitan tersebut. Foto/Ilustrasi Dok SINDOnews Surat Yasin ayat 53-54 termasuk dalam kelompok ayat yang membicarakan tentang keingkaran orang-orang kafir terhadap hari kebangkitan serta peneguhan kebenaran hari kebangkitan tersebut. Pengelompokan dimulai dari ayat 48. Allah SWT berfirmanاِنْ كَانَتْ اِلَّا صَيْحَةً وَّاحِدَةً فَاِذَا هُمْ جَمِيْعٌ لَّدَيْنَا مُحْضَرُوْنَفَالْيَوْمَ لَا تُظْلَمُ نَفْسٌ شَيْـًٔا وَّلَا تُجْزَوْنَ اِلَّا مَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ“Teriakan itu hanya sekali saja, maka seketika itu mereka semua dihadapkan kepada Kami untuk dihisab. Maka pada hari itu seseorang tidak akan dirugikan sedikit pun dan kamu tidak akan diberi balasan, kecuali sesuai dengan apa yang telah kamu kerjakan.” QS Yasin 53-54. Baca Juga Pada ayat sebelumnya membahas tentang kejadian setelah tiupan atau teriakan yang kedua dari Malaikat Israfil dan kedua membahas tentang proses pengadilan di hadapan Allah pertama dari Malaikat Israfil membuat seluruh manusia mati tanpa tersisa, dan pada tiupan kedua itu seluruh manusia dari awal hingga akhir kembali hidup. Al-Shawi dalam Hasyiyah al-Shawi menafsirkan kata illa shaihah wahidah اِلَّا صَيْحَةً وَّاحِدَةً seakan-akan malaikat Israfil berkata“Wahai tulang-belulang yang hancur-lebur, persendian yang lepas bebas, tulang belulang yang terpecah belah, serta rambut-rambut yang tercerai berai. Allah memerintahkan kalian untuk kembali menyatu menjadi jasad yang utuh untuk menghadap pengadilan Allah SWT.”Ketika itu manusia digiring bersama-sama untuk menghadap kepada Allah SWT. Terkait dengan adanya indikasi penggiringan secara massal itu, Quraish Shihab dalam tafsir Al-Misbah, merujuk pada kata jamiun جَمِيْعٌ. Menurutnya selain bermakna seluruhnya, kata tersebut juga bermakna bersama-sama. Oleh karena itu, tambahnya, penghadiran itu dilakukan secara serentak tanpa dalam Jami’ al-Bayan an Ta’wil Ay al-Qur’an menyatakan bahwa pada hari itu seluruh manusia dihadapkan pada prosesi pengadilan Tuhan tanpa terkecuali. Pengadilan ini merupakan sebaik-baik pengadilan karena tidak ada seorang pun yang akan dicurangi, sebagaimana telah ditegaskan dalam ayat ke al-yaum الْيَوْمَ menurut Ibnu Asyur dalam al-Tahrir wa al-Tanwir bermakna hari pembalasan atau dalam istilah lain adalah hari pengadilan. Konteks pengadilan di sini, tambah Ibnu Asyur, merupakan orang-orang yang durhaka ketika di bagi orang-orang kafir tersebut disesuaikan dengan keburukan yang pernah mereka lakukan semasa hidup. Quraish Shihab menegaskan bahwa pada hari itu tidak akan ada penganiayaan. Penganiayaan merupakan hal tercela dan tidak patut terjadi pada hari pengadilan ini. Baca Juga Abu Ja’far bin Muhammad bin Jarir al-Thabari mengatakan bahwa pada hari pengadilan itu tidak ada seorang pun yang menanggung dosa orang lain. Semua individu dibalas sesuai dengan kadar perilakunya. Hal ini juga diamini oleh Muhammad Ali menambahkan bahwa cerita ini merupakan hal yang kelak akan dirasakan oleh orang-orang yang ingkar terhadap risalah Tuhan yang dibawa oleh para utusan Allah SWT. Jauh-jauh hari Allah SWT berulangkali menyampaikan bahwa manusia sendiri yang selalu berbuat kezaliman. Sebagaimana tertera dalam surat al-Ankabut ayat 40فَكُلًّا اَخَذْنَا بِذَنْۢبِهٖۙ فَمِنْهُمْ مَّنْ اَرْسَلْنَا عَلَيْهِ حَاصِبًا ۚوَمِنْهُمْ مَّنْ اَخَذَتْهُ الصَّيْحَةُ ۚوَمِنْهُمْ مَّنْ خَسَفْنَا بِهِ الْاَرْضَۚ وَمِنْهُمْ مَّنْ اَغْرَقْنَاۚ وَمَا كَانَ اللّٰهُ لِيَظْلِمَهُمْ وَلٰكِنْ كَانُوْٓا اَنْفُسَهُمْ يَظْلِمُوْنَ“Maka masing-masing mereka itu Kami azab karena dosa-dosanya, di antara mereka ada yang Kami timpakan kepadanya hujan batu kerikil, ada yang ditimpa suara keras yang mengguntur, ada yang Kami benamkan ke dalam bumi, dan ada pula yang Kami tenggelamkan. Allah sama sekali tidak hendak menzalimi mereka, akan tetapi merekalah yang menzalimi diri mereka sendiri.”Atau dalam surah yang lain, yakni dalam surah al-Taubah ayat 70اَلَمْ يَأْتِهِمْ نَبَاُ الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِهِمْ قَوْمِ نُوْحٍ وَّعَادٍ وَّثَمُوْدَ ەۙ وَقَوْمِ اِبْرٰهِيْمَ وَاَصْحٰبِ مَدْيَنَ وَالْمُؤْتَفِكٰتِۗ اَتَتْهُمْ رُسُلُهُمْ بِالْبَيِّنٰتِۚ فَمَا كَانَ اللّٰهُ لِيَظْلِمَهُمْ وَلٰكِنْ كَانُوْٓا اَنْفُسَهُمْ يَظْلِمُوْنَ“Apakah tidak sampai kepada mereka berita tentang orang-orang yang sebelum mereka, yaitu kaum Nuh, Ad, Tsamud, kaum Ibrahim, penduduk Madyan, dan penduduk negeri-negeri yang telah musnah? Telah datang kepada mereka rasul-rasul dengan membawa bukti-bukti yang nyata; Allah tidak menzalimi mereka, tetapi merekalah yang menzalimi diri mereka sendiri.”Ayat-ayat tersebut secara tidak langsung menyampaikan bahwa perilaku zalim telah dilakukan manusia sejak hidup di dunia. Kelak ketika menghadapi pengadilan di hadapan Allah SWT tidak ada yang bisa mereka perbuat lagi dan Allah Maha Adil kepada seluruh hambanya. Nasi sudah menjadi bubur. Tinggal menuggu waktu untuk mendapat siksa yang pedihnya sepanjang masa. Baca Juga mhy
R4x6t. 150 465 138 465 201 401 484 287 30

pengadilan allah kelak di hari akhir merupakan pengadilan yang